-->
Powered by Blogger.

Kontributor

Featured Post

Fenomena "Dakwah" Lewat Sepakbola, Inilah Biografi Mo Salah Sang Mesin Gol

Dakwah tak melulu harus lewat ceramah. Apalagi di era melinium ini dimana media massa memiliki peran penting dalam perubahan cara pandang ma...

Cari Blog Ini

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Fanspage

Most Recent Post

    Advertisement

    iklan banner

    Iklan Atas Artikel

    Fanspage

    iklan banner

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 1

    Pages

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel

    Label 6

    Art

    banner here

    Popular Posts

    Setelah Mendengar Jawaban Wujud Allah, Pendeta Ini Akhirnya Bersyahadat

    - August 27, 2017
    advertise here
    advertise here
    Setelah Mendengar Jawaban Wujud Allah, Pendeta Ini Akhirnya Bersyahadat

    Stevanus Vernanda Vountain S Th yang kini bernama Muhammad Hijery menceritakan bagaimana dirinya masuk Islam. Awalnya, ia yang menjadi pendeta bergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gunung Mas, Kalteng mewakili agama yang dianutnya.

    Di sana, ia bertemu dengan sejumlah ulama, lalu dekat dengan salah seorang ustadz. Ustadz tersebut aktif menjalin komunikasi dengan dirinya dan sering berdialog. Hingga akhirnya, sambil minta maaf, dia mengajukan pertanyaan kepada Ustadz itu.

    “Saya bertanya kepada Ustadz itu, apa yang disembah muslimin ketika shalat, tidak ada sesiapa tidak ada pula benda. Beda dengan orang kristen ketika sembahyang jelas ada benda yang disembah. Ee ternyata ulama tadi memberikan pertanyaan balik sebagai jawabannya,” kata Muhammad Hijery di hadapan ratusan jamaah Subuh Masjid Ar Rahman di Jalan Kampung Melayu Banjarmasin, Kamis (11/2/2016) tahun lalu.

    Pertanyaan balik dari Ustadz tersebut adalah “bagaimana bentuk dan warna angin”. Pendeta diberi waktu seminggu untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bahkan ia siap masuk Krsten jika pendeta bisa menjawabnya.

    Tak juga bisa menjawab, pendeta itu kemudian bertanya kepada seniornya. Bukannya mendapat jawaban, ia malah ditertawakan. Akhirnya ia pun menyerah. “Saya sudah menduga pasti kamu tidak akan bsia menjawab,” kata Ustadz tersebut

    Dia lantas menjelaskan jika angin yang dirasakan saja manusia tidak bisa menjawab bagaimana warna dan bentuknya, apalagi untuk melihat Sang Pencipta angin. Manusia terlalu lemah.

    Jawaban itu kemudian menjadi perenungan si pendeta. “Kemudian muncul kegelisahan luar biasa hingga memutuskan untuk bersyahadat bersama istri dan anak-anak saya,” pungkasnya.

    Sumber: islampos.com
    Advertisement advertise here


    EmoticonEmoticon

     

    Start typing and press Enter to search