Kisah Nabi Muhammad Ketika Membelah Bulan - Tidak ada habisnya beberapa orang kafir Quraisy mendzalimi Nabi Muhammad. Segalanya dikerjakan mereka untuk menjatuhkan mental Rosululloh dalam berdakwah serta mensyiarkan Islam, dari mulai memfitnah, melempari batu, sampai menyuruhnya lakukan suatu hal yang tidak mungkin, umpamanya membelah bulan.
Pada artikel kesempatan ini kami juga akan mengulas mengenai cerita Nabi Muhammad membelah bulan itu jadi pelajaran untuk kita semuanya. Cerita Nabi Muhammad Membelah Bulan Gencarnya dakwah yang dikerjakan Rosullulloh SAW dengan beberapa teman dekat buat pemeluk Islam semakin jadi bertambah.
Lihat hal semacam ini, beberapa orang kafir Quraisy terasa begitu geram. Mereka berupaya buat beberapa orang di sekitaran Nabi jadi lemah keimanannya dengan bermacam langkah. Mereka selalu menantang Nabi Muhammad dengan beragam hasrat yang tidak masuk akal.
Satu saat, beberapa kafir Quraisy itu membuat satu gagasan untuk memojokkan Nabi. Mereka merencanakan untuk memohon Nabi Muhammad untuk lakukan hal yang tidak mungkin dihadapan beberapa orang jadi bentuk olok-olok atas dakwah yang Beliau berikan.
Mereka memohon Nabi Muhammad untuk memberikan mukjizat yang dipunyainya. Beberapa kafir Quraisy itu memohon supaya Nabi Muhammad membelah bulan jadi bentuk perwujudan kebenaran ajaran yang dibawa oleh beliau.
"Bila memanglah engkau yaitu seseorang nabi, tunjukkanlah satu mukjizat pada kami. Belahlah bulan purnama yang saat ini tengah temaram jadi dua sisi. Letakan yang samping di atas gunung ini, serta letakan yang sampingnya sekali lagi diatas gunung itu."
Mendengar tantangan itu, Nabi Muhammad lalu ajukan pertanyaan, "Jika saya mampu menjawab tantangan kalian, apakah kalian juga akan yakin bila saya memanglah diutus oleh Alloh untuk memberikan jalan kebenaran pada kalian?"
Seperti pada bebrapa cerita Nabi terdahulu, Allah Yang Maha Kuasa lalu memberi mukjizat pada Nabi Muhammad untuk membelah bulan yang saat itu bercahaya begitu besar. Seraya berdzikir serta memohon pertolongan pada Alloh, Nabi Muhammad lalu berhasil membelah bulan jadi 2 sisi dengan telunjuknya. 1/2 sisi beliau letakan diatas gunung, tengah yang satu sekali lagi diletakkannya diatas gunung beda.
Waktu itu, tidak seseorang juga keluarkan suaranya. Mereka semuanya bergumam takjub serta memerhatikan dengan cermat dari apa yang berlangsung. Subhanallah, benar-benar mengagumkan. Alloh yang Maha Besar, Alloh yang Maha Tinggi sudah membelahkan bulan untuk Nabi Muhammad pada malam itu.
" Saksikanlah!!, Saksikanlah!!!. " kata Nabi Muhammad pada beberapa orang kafir Quraisy yang menantangnya dengan lantang. Orang kafir itupun cuma dapat takjub dengan mata terbelalak. Mereka sekalipun tidak yakin dengan peristiwa yang diliatnya.
" Ini Sihir!!!, Ya ini Sihir!!! " tutur sebagian orang diantara mereka. Kesaksian Seseorang Musafir Sesudah peristiwa itu, pagi hari Makkah jadi gempar. Kebanyakan orang membahas fenomena ajaib yang berlangsung barusan malam.
Di waktu muslimin membahas keindahan dari fenomena itu, beberapa orang kafir Quraisy malah tetap masih tidak yakin. Mereka berasumsi bila momen yang barusan malam berlangsung yaitu sihir serta tipuan mata belaka.
Sebagian orang diantara kafir Quraisy itu lalu berkata, “Yang berlangsung barusan malam hanya sihir. Sedang sihir tentu akan tidak hingga jauh pengaruhnya. Kita mesti tanyakanlah pada beberapa musafir yang datang hari ini. Apakah momen bulan terbelah semalam juga mereka saksikan atau tidak”.
Mereka juga lalu menanti datangnya musafir yang berkunjung di hari itu. Tidak berselang lama, beberapa musafir lalu datang. Beberapa orang kafir Quraisy yang sejak barusan menanti lalu segera bergumul, mendekati mereka untuk ajukan pertanyaan tentang momen buan terbelah yang berlangsung barusan malam.
Apakah mereka juga menyaksikannya barusan malam? Nyatanya beberapa musafir itu juga mengakui bila mereka juga lihat bulan yang terbelah jadi dua sisi semalam. Dengan penuh semangat, musafir-musafir itu lantas bercerita dengan detil mengenai apa yang mereka saksikan barusan malam.
Tetapi, walau kafir Quraisy itu telah dengarkan kesaksian beberapa musafir, mereka tetaplah saja tidak yakin. Mereka jadi menyebutkan bila sihir Nabi Muhamad sudah menjangkau langit. Karna untuk mereka, tidak mungkin saja Nabi Muhammad membelah bulan dengan mudahnya memakai telunjuk.
Beberapa orang kafir Quraisy itu sudah terkunci mata hatinya, hingga walau telah lihat suatu hal yang betul-betul riil mereka saksikan sendiri, mereka tetaplah saja berpaling serta mengingkari.
Nah, tersebut cerita Nabi Muhammad membelah bulan yang saya catat ulang dari cerita teladan Islami. Mudah-mudahan cerita ini dapat jadi pelajaran untuk kita semuanya hingga keimanan serta keislaman kita semakin jadi bertambah bersamaan dengan menyusutnya usia kita hidup didunia ini.
Advertisement
EmoticonEmoticon